Sabtu, 10 Maret 2018

Kembang Telang, Jurassic Park dan Akar Yang Berjuang

Oleh : Bambang Haryanto



Hari bersejarah. Tanggal 8 November 2017.
Karakter Kembang Telang 

Habitus :  Semak, menjalar, panjang 3-5 m. 

Batang: membelit, masif, permukaan beralur, hijau. Daunnya majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung tumpul, pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 2-4 cm, tangkai silindris, panjang 4-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan berbulu, hijau.

Bunganya majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, tangkai silindris, berwarna hijau, kelopak bentuk corong, panjang 1,5-2,5 cm, hijau kekuningan, tangkai benang sari berlekatan membentuk tabung, putih, kepala sari bulat, kuning, tangkai putik silindris, kepala putik bulat, hijau, mahkota bentuk kupu-kupu, ungu. 

Buah berbentuk polong, panjang 7-14 cm, bertangkai pendek, masih muda hijau setelah tua hitam. Bijinya berbentuk ginjal, masih muda hijau setelah tua coklat. Akarnya tunggang, putih kotor. (Sumber : Tanaman Obat Herbal). 

Tidak Butuh Perlakuan Khusus

“Budi daya bunga telang tidak membutuhkan perlakuan khusus. Tanaman ini mudah tumbuh dan semakin trubus  jika sering dipangkas dan dipanen. Bunga mulai muncul setelah sebulan tanam dan terus berbunga sepanjang tahun dan berumur panjang sampai  dua tahun.”  (Cerita Wardiyono, petani Kembang Telang dari Klaten, sebagaimana dimuat dalam harian Solopos, Minggu, 2 September 2018 : XI).

Kehidupan Mampu Menemukan Jalannya Sendiri


“Saya menanam kembang telang dengan memakai pot pralon yang vertikal. Bagian bawahnya saya tutup dengan lembaran plastik  yang dilubangi sebagai pori-pori untuk jalan air mengalir keluar. Pot pralon kemudian saya ikatkan ke pagar, agar tanaman kembang telang yang suka tumbuh merambat itu dapat memenuhi dan merimbun di pilar-pilar besi di pagar rumah saya.

Tumbuh subur. 9 Maret 2018.
Saya semula kuatir, apakah unsur hara dalam media tanam yang terbatas dalam pot pralon itu bisa mencukupi untuk menopang pertumbuhannya. Saya heran, ternyata kembang telang yang saya tanam pada tanggal 8 November 2017 itu, saat saya foto di 9 Maret 2018, ternyata bisa tumbuh baik. Daunnya rimbun. Rajin pula berbunga.

Belakangan saya baru tahu ketika melihat pangkal pot pralon. Ternyata akar kembang telang itu menembus lembaran plastik di dasar pot pralon itu. 

Selanjutnya akar tersebut  mengunjam ke tanah yang senyatanya permukaannya berlapis semen. Akar yang sungguh kuat dalam berjuang mencari sumber hara untuk  menopang kehidupan dirinya.

Momen itu membuat saya mudah ingat ucapan dalam film Jurassic Park (1993) : Life will find a way. Kehidupan akan mampu menemukan jalannya sendiri.”