Senin, 06 Februari 2012

Jaga Ketersediaan Pangan, SBY Ajak Masyarakat Bercocok Tanam di Rumah

Rachmadin Ismail - detikNews
Selasa, 07/02/2012 13:20 WIB


Jakarta - Seiring bertambahnya jumlah penduduk muncul kekhawatiran soal ketersediaan pangan. Untuk mencegah kelaparan, perlu dilakukan semangat bercocok tanam di lingkungan masyarakat. Langkah itu bisa dimulai di pekarangan rumah sendiri.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memaparkan persoalan itu di depan ratusan peserta seminar Jakarta Food Security Summit yang digagas KADIN di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2012).

Menurut SBY, angka pertumbuhan penduduk harus juga dibarengi dengan sistem ketahanan yang mumpuni.

Berdasarkan data FAO, penduduk dunia saat ini berjumlah 7 miliar dan diprediksi akan bertambah hingga 9 miliar di tahun 2045. Dengan angka tersebut, Indonesia setidaknya harus bisa meningkatkan produksi pangannya hingga 60 persen dari jumlah sekarang.

Bagaimana mencukupinya? SBY memberi contoh kondisi masyarakat di Pacitan, Jawa Timur. Di kampung halaman SBY tersebut, masyarakat sudah aktif bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya mulai di rumah sendiri.

"Di sana rumahnya kecil-kecil, tapi sudah menanaman tanaman pangan seperti tomat, cabai dan sayuran," ucap SBY.

"Kalau rumah tangga didorong seperti ini, bisa berkaitan dengan ketahanan pangan atau food security," sambungnya.

Selain itu, SBY juga mencontohkan beberapa kondisi di daerah lain, seperti Yahukimo, Papua, kampung nelayan, hingga nasib para petani bawang di Brebes. SBY menyimpulkan, perlu ada perbaikan teknologi dalam bercocok tanam, khususnya untuk daerah yang memiliki persoalan cuaca.

Tidak hanya itu, insentif bagi para petani juga harus menjadi perhatian penting. Bila itu tidak dilakukan, maka mau tidak mau, permintaan dan ketersediaan barang bakal tidak seimbang.

"Kalau insentif kecil, petani tak mau menanam. Ini mempengaruhi supply," tegasnya.

Karena itu, SBY kembali mengingatkan pentingnya menjaga ketersediaan pangan di Indonesia. Kalangan pengusaha yang tergabung di KADIN juga diminta supaya terus memperhatikan sektor agribisnis.

"Marilah kita tidak lengah dan sungguh serius untuk menemukan cara efektif untuk mengatasi masalah itu. Jadikan krisis sebagai peluang," pesan SBY yang tampil berbatik ini.

(mad/aan)

Sumber : DetikNews, 7 Februari 2012